Sabtu, 20 September 2008

Jika Militer kembangkan robot 200 juta Dollar


Militer Amerika berencana untuk menghabiskan USD 200 juta dalam mengembangkan produk robot dalam lima tahun ke depan. Produk robot tersebut dinamakan iRobot, yang sebelumnya digunakan oleh Program Executive Office tentara Amerika untuk simulasi, training, dan instrumentasi pada bulan Mei lalu, dan terbatas dengan pembelian PackBots.

Kontrak iRobot ini memberikan U.S Army kebebasan untuk membeli bagian, melakukan training, dan memaintain layanan dari iRobot, seperti robot dari perusahaan industri atau konsumen selama lima tahun mendatang. Bagaimanapun uang USD 200 juta dalam kontrak lima tahun pembuatan iRobot tersebut termasuk ke dalam IDIQ atau Indefinite-Delivery/Indefinite-Quantity, yang berarti U.S Army mungkin tidak sepenuhnya menghabiskan uang USD 200 juta tersebut dalam produk iRobot yang dijanjikan.

Kontrak IDIQ pada umumny merupakan kesepakatan antara vendor dan agen pemerintah U.S karena mereka lebih fleksibel dan tidak dibatasi. Berdasarkan Federal Acquisition Regulation dalam kontrak IDIQ, pemerintah Amerika tidak harus menghabiskan semuanya untuk memenuhi obiligasi kontraktual dengan vendor, dan memperbolehkan pemerintah Amerika untuk menggunakan uang tersebut untuk produk dan layanan vendor daripada untuk membeli item dengan kuantitas yang banyak.

Sementara vendor tidak menggaransi mengenai transparansi jumlah penggunaan uang dalam kontrak, namun lebih kepada promosi produk mereka. iRobot telah diumumkan pada bulan Juli lalu, dimana U.S Army telah memenagkan kontrak dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), yang kemudian mengembangkan sebuah “ChemBot”, sebuah robot tipe baru yang dibuat dari material yang fleksibel.